Mengenal Struktur Dasar dan Istilah Bahasa Arduino

Hallo, selamat datang. Pada artikel kali ini kita akan belajar tentang dasar pemrograman arduino yang paling basic yaitu struktur dasar dan istilah-istilah yang sering dipakai programmer arduino, saya mengambil referensi dari web resmi arduino di link https://www.arduino.cc/reference/en/, kemudian saya tulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pemula.

Arduino programming language menggunakan bahasa pemrograman yang struktur dan format bahasanya mengacu pada bahasa C++ yang sudah disederhanakan. kita bisa memprogram arduino menggunakan software Arduino IDE, teman-teman bisa download software ini di web resmi arduino. Untuk memahami program arduino kita perlu mengetahui dan memahami istilah-istilah yang sering digunakan oleh programmer, berikut daftarnya:

Istilah – Istilah Bahasa Arduino

  • Operator

Operator adalah symbol yang digunakan untuk merepresentasikan aksi dan proses, contoh simbil operator adalah “+”, “=”,

  • Operand

Operand adalah objek atau variable yang diprosess oleh operator

  • Ekspresi

Ekspresi adalah kombinasi dari operand dan operator. Contoh 2+3 ,  X > Y . 2,3,X,Y adalah operand dan +, > adalah operator

  • Statemen

Statemen adalah instruksi lengkap yang diakhiri dgn tanda  ;  (titik koma)  contoh :  A= 2+3;. kita biasa menyebutnya baris program.

  • Compile

Compile adalah proses mengubah bahasa arduino yang sudah kita tulis menjadi bahasa yang bisa dimengerti oleh mikrokontroller (Arduino), proses compile akan mengecek error pada program, oleh karena itu, sebelum upload program kita perlu compile dulu program nya dengan menekan simbol centang (verify) untuk memastikan tidak ada error.

  • Syntax

Syntax adalah suatu aturan tata bahasa pemrograman arduino agar  penulisan statement/program bisa di-compile. 

  • Variabel

Variabel adalah wadah/tempat untuk menyimpan nilai, kita bisa menyimpan berbagai nilai didalam variabel seperti bilangan bulat, bilangan koma, huruf, kata, dan kumpulan data. penulisan variabel juga perlu mengikuti aturan bahasa arduino, dimana nama variabel ditulis setelah penulisan tipe data.

  • Tipe Data
Jika Variabel adalah wadah untuk menyimpan nilai, maka tipe data bisa diibaratkan sebagai jenis wadah yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai. bayangkan kita ingin menyimpan jeruk dan air kedalam wadah, wadah yang kita punya adalah ember dan keranjang, pastinya kita akan menyimpan air ke ember dan jeruk ke keranjang kan ?. dalam kasus ini jika kita kaitkan dengan bahasa pemrograman “Air dalam ember” adalah sebuah variabel, dimana “Air” adalah nilai dan “ember” adalah tipe datanya. Dibawah ini adalah contoh syntax penulisan variabel 
				
					byte pinLed = 10;
				
			

NOTES :

  • byte adalah tipe data
  • pinLed adalah nama variabel
  • 10 adalah nilai yang disimpan didalam variabel
  • Library

Library adalah program/code yang ditulis oleh developer lain untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. dengan menggunakan library, kita tidak perlu pusing menulis program dari awal, cukup dengan memasukan library sesuai dengan kebutuhan kita, Misalnya, ada library untuk membaca sensor suhu, mengendalikan servo, menampilkan display di LCD. Library ditulis dengan bahasa C++ dan menggunakan metode pemrograman OOP (Object Oriented Programming), sehingga, untuk menggunakan library kita perlu memanggil objek yang ada didalam library, object-object yang bisa kita gunakan biasanya ditulis developer di website mereka. Ini memudahkan kita untuk menulis program arduino tanpa perlu menulis ulang kode yang sudah ada.

Struktur Dasar Bahasa Arduino

  •  Fungsi setup()

Fungsi ini hanya dibaca sekali setiap upload program atau saat arduino dinyalakan dan direset, fungsi ini digunakan untuk melakukan inisiasi awal, seperti mengatur pin input/output, inisiasi object library atau menetapkan nilai awal variabel

  •  Fungsi loop()
Setelah fungsi setup() dibaca, Arduino akan membaca fungsi setup(), fungsi ini akan terus dibaca berulang-ulang (mulai baris pertama sampai baris terakhir kemudian kembali lagi ke baris pertama). Pada fungsi ini kita bisa menuliskan program utama seperti pembacaan sensor, kontrol output, proses data, algoritma kendali dll.
 
  •  Fungsi Tambahan
Selain fungsi setup() dan loop(), kita bisa membuat fungsi tambahan sesuai kebutuhan, kita bahkan bisa menamai fungsinya sesuai keinginan dengan catatan tipe data yang digunakan harus sama dengan setup() dan loop() yaitu “void”, program yang kita tulis di fungsi tambahan bisa kita panggil di fungsi setup() atau loop(), nantinya fungsi tambahan ini akan di eksekusi disana.
				
					void blinkLED() {
    digitalWrite(LED_PIN, HIGH);
    delay(1000);
    digitalWrite(LED_PIN, LOW);
    delay(1000);
}

void loop() {
    blinkLED();
}
				
			

Contoh pada program diatas, kita menulis perintah untuk menyalakan led di fungsi tambahan kemudian kita namai “blinkLED“, kemudian di fungsi loop() kita memanggil nama fungsi tambahan itu, dengan begitu program yang ada pada fungsi tambahan akan dieksekusi di fungsi loop()

  • Deklarasi Variabel
Deklarasi variabel biasanya ditulis diatas fungsi setup(), variabel-variabel yang ditulis bisa apapun dengan catatan tipe data nya sesuai dengan nilai yang disimpan pada variabel.
  • Instalasi Library
Instalasi library biasanya ditulis di baring paling atas. arduino menyediakan banyak library pendukung untuk membantu program yang kita buat, seperti komunikasi serial, pembacaan sensor, kontrol output, dan library yang berhubungan dengan IC yang pemrogramannya cukup kompleks 

Tinggalkan komentar